Minggu, 03 Maret 2013

Ramalan Masa Depan Islam



PERTANYAAN (14) BUKTI LEBIH LANJUT: RAMALAN MASA DEPAN ISLAM

WILSON:

Dari membaca  sejarah  Islam,  nampaknya  bahwa  masa  depan kepercayaan  baru  dan pengikut-pengikutnya sangat ragu-ragu pada saat turunnya wahyu. Keberhasilan Islam setelah itu dan perkembangan      (pertumbuhan)     anggota-anggota     dari pengikut-pengikutnya tidak disangka-sangka. Saya  seringkali heran  bila  keberhasilan yang tidak terkira dan pertumbuhan yang cepat dari Islam  itu  telah  disangka  oleh  Nabi  dan diramalkan  oleh Qur'an. Ramalan dari ini akan menjadi bukti yang mengagumkan pada kebenaran Muhammad, sebab  masa  depan dari  seluruh  kepercayaan  dan  pengikut-pengikutnya nampak sangat gelap pada saat turunnya wahyu.

CHIRRI:

Kitab  Suci  Qur'an  berisikan  ramalan-ramalan  yang  pasti tentang masa depan Islam dan pengikutnya

Salah  satu  dari  ramalan-ramalan  mengenai masa depan dari orang-orang Islam. Menjamin  orang-orang  Islam  dari  suatu masa  depan kebebasan beragama dan menjanjikan mereka dengan suatu pernyataan:

"Tuhan menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan perbuatan baik bahwa mereka akan diberi warisan kekuasaan di muka bumi sebagaimana  telah  diberikan kepada  orang-orang  yang sebelum mereka dan akan diteguhkan kedudukan Agama mereka yang telah  disukai  oleh  Tuhan  dan akan  menukar  keadaan mereka sesudah ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka  menyembah  Aku  dan  tidak  mempersekutukan barang sesuatu dengan Daku. Barang siapa  yang ingkar sesudah itu merekalah orang-orang yang jahat." 24:55.

Pada waktu ramalan-ramalan ini dikeluarkan pengikut-pengikut Islam  hanya  sebagian  kecil penduduk Al Hijaz. Ramalan itu dikeluarkan, kira-kira pada tahun kelima setelah Hijrah pada saat   orang-orang  Islam  beberapa  ribu,  melawan  seluruh penduduk Hijaz dan jazirah Arab. Tak seorang pun dari  orang
Islam  pada  waktu  itu merasa aman, juga tidak mereka dapat melaksanakan  Agama   mereka   dengan   bebas.   Tidak   ada tanda-tanda  yang menunjukkan bahwa minoritas itu akan terus hidup melihat  adanya kebencian & perlawanan yang sedemikian, juga tidak dapat diramalkan masa depan dari agama baru ini.

Meskipun  kenyataannya  demikian,  ramalan dilahirkan dengan jelas dan dalam bentuk mutlak.
Ramalan-ramalan   selanjutnya   diberikan   pada   ayat-ayat selanjutnya  yang  meramalkan  kejayaan  Islam dan kekalahan dari penentang-penentangnya.

"Mereka bermaksud hendak  memadamkan  Cahaya  (Agama)  Tuhan dengan  mulut  mereka,  tetapi  Tuhan  tetap  menyempurnakan CahayaNya, biarpun orang-orang yang tiada beriman itu merasa
benci." 9:32; 61:8.

"Dialah  yang  mengutus RasulNya membawa pimpinan yang benar dan  agama   kebenaran,   supaya   dapat   mengatasi   agama seluruhnya,  biarpun  orang-orang yang mempersekutukan Tuhan
itu tiada merasa senang." 9: 33; 61: 9; 48: 28.

Ayat pertama meramalkan bahwa musuh-musuh Islam  tidak  akan berhasil  memadamkan  cahaya  Tuhan,  juga mereka tidak akan dapat merlntangi pertumbuhannya.

Tuhan akan  membuat  CahayaNya,  Islam,  sempurna,  meskipun musuh-musuhnya  akan  penentangnya.  Mereka  akan membantah, menentang, menyerang dan menyerahkan seluruh akal mereka dan kekuatan materi mereka, menetapkan untuk menggagalkan Islam, tetapi kesemuanya,  tidak  akan  memadamkan  cahayanya  juga tidak akan mencegah untuk menjadi sempurna.

Kedua   ayat  itu  meramalkan  benar  dan  kemenangan  Islam terhadap musuh-musuhnya.

Ketika  ramalan-ramalan  ini  dilahirkan,   sebagian   kecil masyarakat  Islam  berlindung  pada  orang-orang musyrik dan musuh-musuhnya yang  lain,  di  jazirah  Arab.  Setelah  itu berlindung   pada   Parsi   (penduduk   negeri   Iran)   dan kerajaan-kerajaan Rum (Bizantine).

Masing-masing kekuatan ini jauh lebih besar dan  lebih  kaya dari  orang-orang  Islam. Kerajaan Parsi dan Rum (Byzantine) adalah kekuatan-kekuatan yang terkemuka di dunia.

Ini akan memenuhi secara sempurna arti dari ramalan,  tetapi ini   nampaknya   tidak   mungkin.   Kita  selalu  mengharap (berpendapat)  kekalahan  dari  setiap  satu  (tunggal)  dan pasukan  yang relatif lemah bila memerlukan untuk memerangi lebih dari pada satu medan, lebih dari  satu  kekuatan  yang
unggul.  Ini  menjadi  jelas  bila  kita ingat bahwa tentara Jerman yang sangat kuat itu telah  dikalahkan  dua  kali  di dalam  abad  keduapuluh,  hanya  sebab diperangi oleh sekutu yang lebih kuat pada lebih dari satu front.

Akan menjadi peristiwa militer  yang  luar  biasa  di  dalam sejarah,  betapa penduduk Madinah dan Mekkah, yang jumlahnya tidak lebih dari pada  beberapa  ribu  dapat  mempertahankan diri  mereka,  setelah  kematian  Nabi  yang besar, terhadap serbuan orangorang Arab yang murtad. Terkecuali  orang-orang Islam  dari  dua  kota  ini, hampir semua bangsa Arab murtad setelah meninggalnya Nabi.

Orang-orang Islam dipaksakan  setelah  itu  untuk  memerangi Byzantine   (Rum)   dan  Parsi.  Kedua  kerajaan  besar  ini memerangi orang-orang Islam secara serentak dalam dua  front yang  berbeda-beda.  Kekuatan Muslim yang sangat sedikit itu dipaksa untuk membagi-bagi diri mereka  sendiri  guna  untuk
mempertahankan  pertahanan.  Hasilnya  suatu hasil perbuatan militer yang menakjubkan. Kedua kekuatan itu dikalahkan  dan Persia dikalahkan secara total.

Dalam  waktu  seratus  tahun,  daerah  yang sangat luas dari Lautan Atlantik sampai India, di bawah pemerintahan Islam.

Rakyat yang miskin dan tidak berdaya, pada saat  wahyu  dari ramalan  ini  dilahirkan  tiba-tiba  menjadi  kekuatan  yang tangguh di muka bumi ini.

Nabi, percaya pada pemberitahuan yang sangat baik  (heavenly information),  telah  meramalkan kemenangan ini yang terjadi setelah kematiannya.

Berbicara pada Odey, anak Hatam (orang Kristen yang  menjadi Islam   setelah  itu),  Nabi  Muhammad  mengucapkan  sebagai berikut:

" ... Tuan tidak tunduk dengan Islam  sebab  engkau  melihat bahwa  kami  miskin.  Barangkali engkau tercegah oleh karena melihat sejumlah kecil  orang  Islam  dibandingkan  sejumlah besar musuh-musuh mereka. Demi  Allah  tidak lama kemudian perempuan Muslim akan dapat berziarah dengan untanya seorang diri  dan  tak  takut  dari Kadesia (daerah Iraq) ke rumah Tuhan di Mekkah. Ketahuilah   bakwa   waktunya  tidak  jauh  lagi  kita  akan menanamkan kaki kita pada mahligai putih Babylon."1

Catatan kaki:

1 Life of Mohammad by Washington Irving, Chapter 32


 DIALOG TENTANG ISLAM DAN KRISTEN

 Prof. Wilson & Muhammad Jawad Chirri
 Alih Bahasa: H.M. Ridho Umar Baridwan, S.H.
 Penerbit P.T. Alma'arif, Bandung, Cetakan Kelima, 1981

Tidak ada komentar: